Postingan

Guru Matematika Rawan Stress

Beberapa pekan ke belakang, saya yakin guru mengalami kerepotan dalam menilai siswa.  Dulu, saya pernah merasakan rasa tertekan dan bersalah ketika menilai siswa. Semua berawal dari pertama kali saya harus mengajari siswa sesuai tuntutan kurikulum. Bayangkan, ketika kalian ingin mengajari suatu konsep matematika dan mendapatkan siswa yang diajari tidak paham. Ternyata setelah ditelusuri lebih jauh siswa tidak memahami konsep-konsep sebelumnya, bahkan salah memahami konsep. Wah ini nih yang bikin guru MTK stress, frustasi, dan serasa ingin resign, ketika berhadapan dengan capaian kurikulum. Cukup bayangkan saja, ketika mendapati seorang siswa kesulitan ternyata eh ternyata konsep-konsep penunjang dalam memahami materi yang diajarkan semuanya amburadul. Ini berarti kita harus bekerja seperti tukang bengkel, 'bongkar-pasang' beberapa sparepart mesin motor agar berfungsi dengan baik ketika ditambahkan sparepart lainnya. 'Bongkar-pasang' sparepart-sparepart inilah yang tid...

Pemikir lambat

Gambar
Sebetulnya tidak ada anak yang bodoh, hanya saja mereka susah paham. Catat itu  Lho kok gitu?  Ilustrasi Berpikir (Janethes.com) / Begini lho setiap orang mempunyai kemampuan memahami yang berbeda. Setiap orang itu unik cara berpikirnya. Ada yang cepat, ada juga lambat.  Si cepat mungkin cepat fokus dan yang lambat mungkin banyak pertimbangan. Nah mereka yang lambat bukan berarti bodoh, bagi mereka mungkin saja belum 'klik' atau masuk akal dengan konsep sebelumnya. Sehingga pemikir lama ini butuh waktu untuk mempertimbangkan segala kondisi, bolak-balik mencoba, membayangkan, bahkan segala cara dilakukan agar 'klik' (masuk akal).  Anak 'pintar' atau si super cepat mungkin kelihatan pintar, mereka dengan mudah mengerjakan suatu soal sesuai prosedur (langkah-langkah) yang diajarkan. Apa lantas ini disebut pintar?. Belum tentu juga. Karena ada, mungkin, yang bekerja sesua prosedur tapi kurang memaknai. Yang penting kerjakan pake cara itu, rumusnya ini, alhasil j...

Penjumlahan Bilangan Bulat Menggunakan Garis Bilangan

Gambar
Penjumlahan bilangan bulat Penjumlahan bilangan dengan menggunakan garis bilangan prinsipnya sama dengan menggunakan bulatan. Prinsipnya sama yaitu pernyataan negatif merupakan kebalikan dari positif. Pada garis bilangan pernyataan positif menyatakan arah ke kanan dan negatif menyatakan arah negatif dari 0 . Contoh nilai 2 menyatakan 2 skala ke kanan dari nol, sedangkan -2 menyatakan 2 skala ke kiri dari nol. Hal yang harus ditekankan bahwa operasi pengurangan merupakan invers atau kebalikan dari keadaan, yang dalam hal ini kebalikan arah pada garis bilangan. Misal 5-2, maka ini bisa diibaratkan melangkah sejauh 5 skala dari nol ke kanan, kemudian berbalik arah 2 skala ke kiri.  Bagaimana dengan operasi 5-(-2) dalam skala bilangan? Tentu kita harus memahami bahwa operasi pengurangan adalah invers atau kebalikan. Sehingga ketika ada 5-(-2), kita pahami bahwa (-2) mengalami kebalikan menjadi 2. Dengan kata lain kita dapat menuliskannya 5-(-2) adalah 5+2. Cara membayangk...

Teori Bruner dalam Pembelajaran Bilangan Bulat

Gambar
Teori Bruner dalam Pembelajaran Dalam kehidupan sehari-hari siswa selalu dihadapkan dengan permasalahan bagaimana memahami lingkungan sekitar. Mereka memahami benda-benda yang ada lingkungan dengan cara mersakan langsung melalu memegang, melihat, bahkan melakukan sesuatu terhadap benda tersebut (melempar, memakan, membanting, dll). Seorang anak mampu memahami secara mendalam mengenai apa itu jambu, jika dia mampu melihat, memegang, mengamati, bahkan mungkin memakannya. Siswa sekolah menengah dalam memahami suatu operasi bilangan pasti ingin melihat secara nyata bagaimanas suatu operasi bekerja. Kerena pemikiran mereka masih berangkat dari tingkat konkret menuju abstrak. Oleh sebab itu dalam pendekatan pembelajaran dibutuhkan alat peraga manipulatif yang bisa menggiring mereka untuk berpikir abstrak. Postulat teori Bruner menyatakan bahwa belajar dimulai dari sebuah action yaitu menyentuh, meresakan, dan memanipulasi. Seorang siswa tidak mungkin memahami percakapan mengenai sebuah mangg...

Strategi Problem Solving: Organizing Data

Gambar
sumber gambar: microsoft office Dalam persoalan matematika baik itu dalam kehidupan nyata sehari-hari selalu dihadapkan dengan banyak data berupa numerik maupun berupa visual. Sebagai contoh terdapat beberapa jalur pada gambar untuk mencapai suatu tempat dan kita disuruh untuk menentukan jalur terpendek untuk sampai pada tujuan. Kemampuan mengatur data merupakan tahapan penting dalam menganalisis sebuah data dan sangat berpengaruh terhadap pemecahan masalah. Salah satu cara untuk mengatur data adalah dengan menggunakan tabel. Penggunaan tabel mampu memperlihatkan pola tertentu atau apakah data pada tabel semakin membesar atau mengecil, hal ini berguna untuk digunakan pada strategi menebak jawaban. Cara lain untuk mengatur data adalah dengan cara membuat list (daftar) dan mungkin kurang formal, namun keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk melihat merekam data atau menemukan pola yang akan membawa pada solusi dari permasalahan (baca juga Problem Solving untuk melihat contoh ba...

Kok Kamu Nggak Sepaham

Kamis subuh sebelum saya kehilangan sendal jepit setelah selesai shalat berjamaah di mesjid (berjamaahnya nggak rapat ya), saya sempat membuka status WA dan melihat ada postingan teman yang lagi mempertanyakan perbedaan antara mudik dengan pulang kampung. Seketika itu juga saya membuka facebook untuk melihat kemungkin postingan yang serupa ada juga dan ternyata ada tokoh publik, dosen Fisipol UGM, yang saya ikuti membahas ini. Saya selalu tertarik dengan postingan beliau karena selalu memberikan pencerahan politik dan selalu mengingatkan untuk berbicara di media sesuai dengan keahliannya. Menurut beliau, AGK , mengatakan bahwa mudik dan lebaran itu berbeda "Rumah saya di DIY itu di pelosok Sleman. Sekitarnya sawah, dan ada kandang sapi. Kalau malam dikit sudah sepi. Paling yang banter cuma suara adzan. Kampung banget kan?. Kalau lagi lebaran, saya pulang ke Sumenep, tinggal di rumah mertua yang berada di jalan utama, hanya 1km dari alun-alun. Suasana di sana selalu ramai....

Memvisualisasikan Perubahan Koefisien pada Persamaan Parabola Menggunakan Tampilan Dinamis Web

Gambar
Siswa yang telah mengenali persamaan kuadrat tentu harus mampu menggambarkan grafik persamaan kuadrat tersebut dalam koordinat cartesius. Mengapa menggambarkan grafik persamaan kuadrat menjadikannya menjadi hal yang penting dipelajari?. Seperti yang telah dituliskan sebelumnya   bahwa terdapat beberapa persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang mampu digambarkan dalam bentuk kurva parabola. Pada tulisan sebelumnya terdapat persoalan bagaimana suatu tanaman lahan yang jika mengalami penambahan pohon jeruk maka mengakibatkan produksi jeruk berkurang dari setiap pohonnya. Sehingga total produksi jeruk untuk lahan tersebut akan mengalami kenaikan dan penurunan dengan bertambahnya pohon. Dalam melakukan pemecahan masalah tersebut siswa mampu menggunakan strategi salah satunya dengan menggambarkannya dalam bentuk grafik. Penggambaran grafik akan lebih mudah dipahami oleh siswa yang sebelumnya telah mempelajari variabel dalam aljabar. Melalui penggambaran grafik siswa mampu melihat peru...